Tanggal tur: 28 Mei - 2 Juni 2025 (6D5N)
Biaya tur: Start from Rp4.500.000/pax
Deposit: Rp500.000
Batas akhir pemesanan: 21 Mei 2025
Jumlah peserta: 5 - 20 pax
1.jpg)
Menjulang bak jembatan menuju singgasana para dewa, Rinjani merajut dongeng antara bumi dan langit. Di sini, setiap formasi bebatuannya adalah halaman buku geologi yang terbuka, setiap desa di lingkar kakinya adalah ruang kelas yang terkandung banyak pelajaran kearifan lokal masyarakat Lombok. Rinjani bukan sekadar gunung; ia adalah tempat tinggal sakral para leluhur masyarakat adat, kawah Segara-nya memantulkan doa-doa suci para peziarah, setiap lekuk jalur pendakiannya menjadi saksi bisu bagaimana manusia dan alam bisa saling merawat.
Perjalanan ini akan membawa kita melewati Desa Sembalun, tempat tanah vulkanik subur bertemu senyum hangat warga Lombok. Mengunjungi Rumah Belajar yang di antara buku-bukunya terdapat cita-cita generasi penerus yang mengajari kita bahwa merawat alam bisa dimulai dari cara kita mendidik generasi baru. Kemudian Rinjani akan menguji tekad kita. Setiap tanjakan menuju puncak adalah dialog dengan diri sendiri: “Sampai mana batasku?” Di puncak 3.726 mdpl, angin akan membisikkan jawabannya. Melanjutkan perjalanan ke Segara Anak, danau mistis tempat legenda dan realitas bersatu, melepas beban di air suci yang dipercaya menyembuhkan luka tubuh dan batin. Kita akan turun melalui jalur purba Torean yang keindahan ngarai-ngarai bersungai belerangnya bak legenda yang menggetarkan jiwa. Tidak berakhir disini, di Desa Senaru, kita diajak masuk ke dalam Bale Adat suku Sasak, mendengar kisah para Tetua yang berabad hidup harmoni bersandingan dengan Gunung. Di sini, kita belajar bahwa merawat budaya adalah merawat keberlangsungan alam dan manusia.
Kami percaya bahwa perjalanan sejati harus meninggalkan dampak. Tidak sekedar mendaki, bersama komunitas lokal kita akan terlibat dalam aksi nyata menjawab panggilan alam menjaga sang Ibu.
Kami juga mengajakmu “Mendaki dengan mata, hati dan telinga”. Di mana keunikan geologi, bentang lanskap alam dan setiap pertemuan dengan masyarakat lokal, baik guide, porter dan tokoh masyarakat akan berbagi cerita. Gunung dan manusianya adalah guru-guru tanpa gelar yang ilmunya ditulis oleh kebijaksanaan pengalaman.
“Dengan mendaki kau tak hanya melihat dunia dari atas, tapi melihat dirimu dari dalam” Rinjani akan mengajarimu arti kepasrahan saat kabut menyapu rencana, arti syukur saat mentari menyapa di Plawangan, dan arti merunduk saat melewati batu-batu yang lebih tua dari peradaban.
Di sini, di tanah para dewa gunung, setiap langkah adalah doa. Setiap jejak adalah janji untuk menjaga keseimbangan. Bersiaplah pulang bukan hanya dengan foto, tapi dengan cara pandang baru: bahwa manusia hanyalah tamu di rumah besar bernama alam.
"Rinjani tak butuh dikunjungi. Tapi butuh dipahami, agar kita tak sekadar datang, tapi pulang membawa perubahan."
HIGHLIGHTS
1. Perjalanan Minim Sampah
Kita akan mendaki dengan prinsip “apa yang dibawa naik, harus turun lagi” Setiap partisipan akan diberikan kantong sampah pribadi yang nantinya sampah yang dibawa turun akan dikelola oleh komunitas lokal. Ini bukan sekadar ekspedisi, tapi tantangan bisakah kita meninggalkan Rinjani lebih bersih daripada saat datang?
2. Menyambut Mentari di Puncak Tertinggi Ketiga di Indonesia (3.726 mdpl)
Di puncak, saat matahari terbit dan memancarkan sinarnya, kita akan bersantai, menikmati keindahan dan mengumpulkan kenangan agar Rinjani tahu, kita datang bukan sebagai penakluk, tapi tamu yang mengagumi kemegahannya
3. Aksi Konservasi
Bersama warga Desa Sembalun, para peserta akan menanam satu bibit pohon yang nantinya bibit pohonmu akan di kelola oleh komunitas lokal
4. Cultural Interactions
Sepanjang perjalanan, tentunya perjalanan ini tidak hanya tentang diri sendiri. Kita akan belajar kearifan lokal warga lombok, melihat keunikan budaya sambil berinteraksi dengan masyarakat lokal disana
ITINERARY
Hari 1: Rabu, 28 Mei 2025 | Jakarta - Lombok
Perjalanan menuju Lombok dimulai dengan penerbangan pagi dari Jakarta menuju Lombok. Tiba di Lombok setelah 2 jam penerbangan, kita akan mengunjungi Desa Sembalun untuk mempelajari unsur geografi dan budaya lokal di Lombok. Lebih dari itu kita juga akan melakukan aksi konservasi dan berinteraksi dengan komunitas lokal di Rumah Belajar Sangkabira, tempat dimana anak-anak desa Sembalun belajar untuk menjadi manusia yang dapat hidup berdampingan dengan alam.
Hari 2:Kamis, 29 Mei 2025 | Persiapan pendakian
Sebelum matahari terbit, kita akan memulai pendakian kita dari Jalur Sembalun. Kita akan melanjutkan ke pos 2 menggunakan transportasi darat dan mulai mendaki ke Pos 3 melalui jalur 7 Bukit Penyesalan. Kita akan mengakhiri hari dengan berkemah di Plawangan Sembalun
Hari 3: Jumat, 30 Mei 2025 | Menuju puncak dan kembali
Tengah malam, kita akan melakukan pemanasan dan memulai pendakian menuju puncak Rinjani setinggi 3.726 mdpl. Kami akan menyaksikan matahari terbit di puncak sambil menikmati sejenak sebelum turun kembali ke perkemahan kami di Plawangan Sembalun. Setelah beristirahat sejenak, kita akan melanjutkan perjalanan turun ke Danau Segara Anak. Kita akan bermalam di sekitar danau, menikmati waktu di sana, dan memulihkan energi sebelum mendaki pulang melalui jalur Torean.
Hari 4: Sabtu, 31 Mei 2025 | Segara Anak dan Jalur Torean
Setelah menikmati pagi terakhir sambil sarapan di Danau Segara Anak, kita akan mendaki melewati jalur Torean melalui Sungai Kokok Putih dan menikmati keindahan pemandangan di sepanjang perjalanan. Dalam perjalanan pulang, kami akan berkemah di dekat Gerbang Hutan di Kebon Jeruk.
Hari 5: Minggu, 1 Juni 2025 | Mendaki Turun Menuju Senaru
Kita akan melanjutkan perjalanan turun melalui jalur Torean yang membawa sensasi melewati Middle Earth di Zaman Jurassic. DI jalur ini kita akan menikmati pemandangan epik ngarai-ngarai yang menjulang di anatara hutan dan Air Terjun Panimbungan sebelum tiba di titik akhir Desa Torean. Dari Desa Torean, kita akan diantar ke Desa Senaru untuk beristirahat.
Hari 6: Senin, 2 Juni 2025 | Kultur Suku Sasak dan Penerbangan Pulang
Kita akan menutup perjalanan dengan mengunjungi Desa Sasak Tua di Senaru, melihat kepercayaan Bayan Wetu Telu di Masjid Bayan Beliq, dan membeli souvenir kerajinan lokal sebelum kembali ke Mataram. Kami akan makan siang lalu melanjutkan perjalanan untuk mengejar penerbangan pulang ke Jakarta.