Kegiatan Menanam di Weekend Workshop Series Food (SEBUMI)


Apa itu Organic Food?

Organic food atau bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang dalam sistem pertaniannya tidak menggunakan pupuk sintetis dan pestisida kimiawi sehingga dapat meminimalisir penumpukan nitrogen di dalam tanah. 

Sistem pertanian ini pun sangat mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan lingkungan, sehingga dianggap menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi laju pemanasan global. Dikarenakan tidak menggunakan bahan-bahan kimia, bahan pangan organik tentu memiliki nutrisi yang lebih tinggi, aman, dan menyehatkan.


Kelebihan Organic Food

Bahan pangan organik juga dapat menghindari dari resiko kesehatanyang dihasilkan dari papasan pestisida kimia yang berulang, yang biasanya terdapat dari pertanian non organik. 

Resiko kesehatan dari pestisida kimiawi diantaranya gangguan hormon, iritasi kulit dan mata gangguan paru-paru, gangguan sistem otak dan saraf, kelainan darah, cacat kehamilan, hingga kanker. Selain itu, 80% sisa pestisida kimiawi yang dihasilkan dari pertanian non-organik juga memicu terkontaminasinya tanah, air dan udara.

Tapi sayangnya, hingga saat ini bahan pangan organik masih sering dianggap mahal dan sulit dijangkau. Hal tersebut dikarenakan pertanian organik memiliki tingkat produktivitas yang relatif lebih rendah dibanding pertanian non organik, sehingga harus memiliki perawatan yang lebih ketat dan intensif. Namun kenyataannya, biaya produksi dari pertanian organik malah lebih murah dibandingkan dengan pertanian non organik, lho! 


Cooking Demo Bahan Pangan Organik (SEBUMI)


Sebab, pertanian organik tidak memerlukan pupuk sintetis yang biasanya memiliki harga yang sangat mahal. Dengan pertanian organik, para petani tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya pupuk karena mereka dapat memanfaatkan sumber hara yang dapat diperoleh dari kotoran hewan ternak, sisa panen, ataupun rumput liar.


Menanam Sendiri Organic Food Bermanfaat Bagi Lingkungan

Selain itu, menanam sendiri bahan pangan organik sebenarnya cukup mudah lho! Bahkan apabila kita tidak memiliki lahan yang luas, pertanian organik tetap bisa dilakukan dengan media tanam dalam pot. Dengan kita menanam sendiri di rumah, juga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan distribusi. 

Bisa dibayangkan berapa jumlah karbon yang dihasilkan mulai dari tempat yang awalnya ada di petani, kemudian didistribusikan ke pasar menggunakan kendaraan truk, hingga sampai ke piring kita yang bahkan masih butuh berkendara untuk kita membelinya di pasar. 

Bungkusan bahan pangan yang berasal dari pembelian di pasar, juga bisa meninggalkan sisa sampah yang tentu dapat menjadi faktor kerusakan alam apabila tidak dikelola dengan baik. 

Beda halnya jika kita menanam bahan pangan organik sendiri di rumah. Kita hanya akan memetik hasil panen sesuai kebutuhan, sehingga sangat meminimalisir tersisanya sampah. 

Adapun bila masih menyisakan sampah, yang tersisa hanyalah sampah organik yang dapat kita kompos kembali. Hasil kompos tersebut pun nantinya dapat dijadikan sebagai pupuk untuk media tanam selanjutnya. 

Maka dari itu, dengan menanam bahan pangan organik di rumah, kita sudah melewati siklus memutar. Adapun siklus memutar yaitu mulai dari proses penanaman bahan pangan organik, lalu konsumsi hasil panen, lanjut ke proses pengomposan sisa sampah organik dari hasil panen, hingga proses penanaman kembali menggunakan hasil kompos, dan begitu seterusnya.


Yuk, Mulai Tanam Sendiri Organic Food!

Menanam Bahan Pangan Organik di Rumah Menggunakan Sisa Bahan Makanan (SEBUMI)


Begitu banyak manfaat yang kita peroleh apabila kita menanam sendiri bahan pangan organik di rumah. Mulai dari menghasilkan bahan pangan yang lebih berkualitas, biaya produksi yang lebih hemat, hingga dapat berkontribusi terhadap isu pemanasan global melalui bahan-bahan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan serta pengurangan jejak karbon dari proses distribusi bahan pangan. 

Bahkan kita bisa juga lho, mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi apabila kita menjual hasil panen ke pangsa pasar. Hal ini dikarenakan harga jual bahan pangan organik yang relatif tinggi. 

Maka dari itu, diharapkan pertanian organik semakin meluas demi terjaganya kualitas lingkungan serta dapat menunjang kesehatan masyarakat melalui bahan pangan yang lebih berkelanjutan!




Sumber: